Pertamina Pasok 40 Ribu Barel BBM ke Vivo

Jakarta - PT Vivo Energy RI (Vivo) menyatakan sepakat untuk melakukan proses business to business (B2B) dengan Pertamina Patra Niaga (PPN) dalam pemenuhan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Dalam hal ini, Vivo akan menyerap 40 ribu barel (MB) dari Pertamina untuk melayani keperluan konsumennya.
"Dengan niat baik, transparansi serta sesuai dengan good corporate governance PPN serta Vivo berkomitmen memastikan ketersediaan BBM serta penyaluran energi serta memberikan pelayanan kepada publik," kata Pj.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun dalam keterangan tertulis, Sabtu (27/9/2025).
Roberth menyampaikan mekanisme penyediaan suplai kepada Vivo dengan memakai prosedur sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Proses berikutnya akan dilanjutkan dengan uji kualitas serta jumlah produk BBM memakai surveyor yang sudah disepakati bersama.
WITH CONTENT Ia mengatakan kolaborasi dengan lembaga usaha swasta menjadi bukti nyata bahwa menjaga energi merupakan kerja bersama.
"Dengan semangat gotong royong, layanan energi diharapkan semakin merata, adil, serta bermanfaat bagi seluruh publik RI," katanya.
: ESDM Tepis Tudingan Monopoli & Importasi BBM Satu Pintu 2026 Sementara itu untuk empat BU swasta lainnya hingga saat ini masih berkoordinasi dengan kantor pusat masing-masing.
Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga (PPN) menyatakan kesiapannya untuk menyalurkan Bahan Bakar Minyak (BBM) murni atau base fuel ke lembaga usaha swasta yang memiliki SPBU sebagai bagian dari upaya menjaga stabilitas suplai yang saat ini sedang kosong.
Hal ini dikarenakan kargo base fuel atau Bahan Bakar Minyak (BBM) telah tiba di Jakarta, hari ini (24/9/2025).
Adapun penyediaan BBM murni tersebut dilakukan sebagai tindak lanjut arahan otoritas melalui Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, yang mendorong kolaborasi pemenuhan keperluan BBM antara Pertamina serta Lembaga Usaha Swasta (BU swasta).
Pj.Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun menegaskan bahwa Pertamina membuka ruang kolaborasi dengan semangat saling menghormati ketentuan serta tata kelola yang berlaku.
Ia mengatakan, seluruh aspek komersial juga akan dibahas lebih lanjut, dengan penekanan agar mekanisme berada dalam koridor hukum, ketentuan otoritas, serta prinsip good corporate governance.
"Pertamina Patra Niaga menawarkan mekanisme penyediaan suplai dengan memakai prosedur yang ada.
Harapan kami, BU swasta dapat berkolaborasi dengan niat baik, sambil tetap menghormati ketentuan serta aspek kepatuhan yang berlaku di BUMN," jelas Roberth dalam keterangan tertulis, Rabu (24/9/2025).
0 comments:
Posting Komentar