News update | Berita terkini

Kemenperin harus mempertimbangkan kembali penunjukan Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro) untuk menjaga peran mereka sebagai garda terdepan dalam sertifikasi produk. Asosiasi Lembaga Sertifikasi Indonesia (ALSI) khawatir bahwa kebijakan pemusatan kewenangan sertifikasi produk impor ke Balai Besar Standardisasi akan menekan keberlangsungan usaha LSPro swasta dan memicu merumahkan karyawan. "Peran LSPro swasta lebih banyak terbatas pada sertifikasi produk dalam negeri, yang volumenya relatif kecil," kata Ketua Umum ALSI, Nyoman Susila. LSPro swasta telah berinvestasi besar dalam membangun laboratorium uji mandiri dengan nilai investasi mencapai Rp 25-50 miliar per lingkup produk. Namun, banyak LSPro swasta yang mengalami penurunan signifikan dalam permintaan layanan hingga terpaksa mempertimbangkan efisiensi operasional, termasuk merumahkan karyawan.