Penghasilan Youtube makin kesini makin turun
Pendapatan YouTuber Indonesia dari AdSense turun tajam. Banyak kreator kini lebih mengandalkan kerja sama brand sebagai sumber utama pemasukan, bukan lagi iklan dari platform.
Faktor utama
-
Tarif AdSense rendah di Indonesia. YouTuber otomotif Fitra Eri menyebut nilai iklan lokal jauh di bawah negara maju. “Di Amerika, untuk view yang sama bisa 10 kali lipatnya Indonesia,” ujarnya kepada CNBC Indonesia.
-
Perubahan algoritma & perilaku penonton. Setelah puncak pandemi 2020–2021, waktu tonton turun karena aktivitas warga kembali normal.
-
Kompetisi makin padat. Menurut Romi (Co-founder DroidLime), masuknya artis/figur publik mengubah YouTube jadi lebih “entertainment”. Konten edukatif seperti review/tutorial ikut terdorong turun.
-
Algoritma Shorts/long-form tidak konsisten. Mikhail (GadgetApa) menilai YouTube kerap menampilkan video lama/tidak relevan, berdampak pada performa kanal teknologi.
Dampaknya ke kreator
-
AdSense kini dianggap bonus. Kerja sama brand dinilai bisa memberi nilai berkali-kali lipat dibanding AdSense, selama view dan relevansi audiens kuat.
-
Tanpa AdSense pun kreator tetap bisa hidup dari sponsor, mirip pola monetisasi di Instagram atau TikTok.
Angka & kondisi pasar
-
RPM/CTR Indonesia tergolong rendah di Asia Tenggara.
-
Dibanding 2018, pendapatan AdSense bisa turun hingga 6× (Mikhail).
-
Meski begitu, brand deal relatif stabil karena belanja iklan TV menurun dan bergeser ke digital.
Masa keemasan sudah lewat
-
Puncak pendapatan kreator terjadi di 2020–2021 saat pandemi.
-
Setelahnya, penonton menyusut seiring kegiatan offline kembali normal.
Catatan teknis
-
Untuk menerima AdSense, kreator harus masuk YouTube Partner Program.
-
Rumus RPM: (Estimasi penghasilan ÷ Jumlah tayangan) × 1.000.
Contoh: penghasilan Rp1.500 dari 25 tayangan → RPM Rp60.000.
Kesimpulan: Mengandalkan AdSense di Indonesia makin sulit. Strategi realistis adalah memperkuat brand partnership, menjaga view berkualitas, dan adaptif dengan perubahan algoritma serta format konten.

0 comments:
Posting Komentar